blue waves

blue waves

Senin, 07 Juli 2014

Muslim dan Muslimah Tangguh (part 3): Menghilangkan Kecewa



If you love something, let it go. If it comes back to yours forever.
If it doesn’t, then it was never meant to be


Assalamu'alaikum Wr. Wb. Ya sohibul khoir ....

Satu jam  yang lalu led BB ku menyala dengan serentetan pesan. Seseorang di seberang jalan tengah membuatku menelan ludah karena sebuah ice cream Magnum yang baru saja keluar di iklan sudah bisa dinikmati. Tetapi ternyata tidak dengan dia yang merasakan nyata, seseorang disana mengeluh Ice Cream ini terlampau pahit untuk dinikmati. Aku mulai menangkap kegelisahannya, hingga ujung-ujungnya terdengar sebuah cerita dramatis. Hal ini tidak hanya di alami oleh satu orang. Di seberang sana lima orang sahabat sedang dirundung maslah yang sama berlatar "Patah Hati" Masyaallah.

Masalah hati masih menjadi topik utama di tengah Ramadhan ini. Tapi kenapa masalah hati ujung-ujungnya harus pelik, sih. Padahal yang kita tahu begitu tulusnya Allah SWT. mengamanahkan sebuah perasaan di dalam hati manusia. Meski hakikatnya kepada Allah SWT. lah tingkatan tertinggi untuk melebihkan cinta. Tapi rupanya belakangan kita lalai akan hal ini, Allah SWT menghadirkan rasa cinta itu untuk meningkatkan kecintaan manusia kepada Nya dan kepada makhluk cipta Nya jadi tidak hanya kepada makhluk nya saja.

Ya Sohib, sesungguhnya perasaan ini tidak bisa disalahkan. Patah hati itu sendiri seolah menjadi ujung dari sebuah hubungan yang rumit. Berbagai macam masalah yang di kaitkan dengan patah hati. Kalau dalam kamus anak muda sekarang diputus "broken heart", sudah lama setia dan tiba-tiba ditinggalkan "broken heart", dijanjikan menikah tetapi batal "broken heart" semua serba "broken heart". Sakit memang rasanya jika urusannya dengan hati yang sedang kecewa. Semua serba salah, kita sendiri tidak bisa memahami dan dipahami jika dirundung masalah seperti ini. Seolah hanya bayangan hitam yang berusaha mengikuti kekecewaan kita. Ya Sohib, tidak ada yang bisa dipersalahkan dalam masalah seperti ini. Realitanya mau menyalahkan siapa kita? Menyalahkan seseorang karena dianggap dia tidak bertanggung jawab, atau mungkin kita masih menuntut dia peduli dengan rasa sakit kita, atau mungkin memaksa pasangan kita untuk kembali dengan kita bagaimanapun caranya. Iya, jika pasangan masih peduli dengan kita, tapi jika tidak kita juga yang akhirnya patah hati dan kecewa. Apapun alasannya intinya jika kita mencintai seseorang melebihi cinta kita pada Allah SWT. saat kita kecewa Allah SWT tidak akan mudah menunjukkan cintaNya kepada kita.

Berdasarkan Firman Allah Pada surat At-Taubah [9]:24 “Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”(Qs. At Taubah[9]:24)

Ya sohib, jika kau rasakan dikecewakan itu sakit maka berusahalah untuk tidak mengecewakan orang lain. Sesungguhnya hanya kepada Allah SWT, lah kamu melabuhkan cinta terbesarmu. Alangkah baiknya saat kita kecewa, kita bisa belajar memahami untuk tidak menyalahkan orang lain begitu pula menyalahkan keadaan, siapa tau kesalah itu bukan berasal dari pasangan kita melainkan dari kita sendiri. Sebagai muslim dan muslimah yang tangguh hendaknya ber muhasabah (evaluasi diri) untuk bisa menyikapi suatu masalah dengan bijak. Nah bermuhasabah yuk, di sini aku akan mencoba membahas beberapa ciri-ciri orang kecewa yang berlebihan beserta solusinya:

1.  Tidak sadar diri: Dalam keadaan kalut seseorang bisanya selalu menempatkan posisinya pada pihak yang selalu merasa dirugikan.Yang ada dipikiran mereka hanya seseorang yang membuatnya kecewa tanpa mereka sadar orang yang mengecewakan belum tentu sepemikiran. Untuk itu patutnya kita mencoba untuk selalu berfikir positif. Perbanyaklah istighfar untuk bisa membantu menenangkan hati. Berpengaruh itu pasti, tapi cobalah memberikan ruang sendiri untuk kecewamu, jangan campur adukkan dengan hal-hal positif yang ada di pikiran kita. Tetap fokus pada tujuan kedepan yang akan di capai sehingga masih bisa mengerjakan apapun dengan maksimal.

2. Berlebihan menyalahkan diri sendiri: Kekecewaan yang berlebihan menjadikan seseorang selalu menyalahkan diri sendiri. Contoh saja saat seseorang diputus oleh pasangan pastilah dia merasa dirinya kurang. "Apa aku kurang setia, apa aku kurang memahamimu, atau apa aku kurang mengerti dia" kata-kata tersebut biasanya sering muncul yang ujung-ujungnya mengiba ke pasangan dan mengungkit semua hal-hal yang sudah diberikan. Masyaallah kita memang bukan Miss/ Mr perfect yang semuanya harus sempurna. Banyak sekali kekurangan. Kiranya kita bisa bijak menggunakan kata-kata di atas untuk muhasabah / evaluasi diri, tetapi bukan untuk menyalahkan diri sendiri. Sayang kan...

3. Tidak mau menerima pendapat orang lain: Sepertinya pada masa ini Mr/ Miss Galau lagi dirundung kebimbangan yang teramat sangat. Hehe.. Astaghfirullah. Semuanya diabaikan, pendapat orang-orang disekitar rasanya hanya angin lalu. Intinya "SAYA BENAR, dan PALING BENAR". Halooo... Ya Sohib kita tidak akan pernah bisa hidup sendirian. Apa-apa juga masih butuh bantuan. Cobalah sedikit mendengar masukan dari orang-orang sekitar. Termasuk sahabat dan keluarga. Dengan berkomunikasi Insyaallah kita akan lebih mudah untuk mendapat solusi. Dua kepala itu mengahsilkan lebih dari satu solusi.

4. Merasa benci tak beralasan dan mudah tersinggung: Ya Sohib, kalau problemnya seperti ini rasanya setan masih terus nempel di hati deh. Tapi kenyataannya memang seperti ini, senggol sedikit cemberut. Senggol sedikit langsung nada "sopran". Rasanya not nadanya harus diturunkan beberapa oktaf. Hehe. Jika memang seperti ini cobalah rileks dan tidak berfikir macam-macam. Cobalah merubah cara pandang kita terhadap sesuatu dan mencoba menghargai bahwa segala sesuatu itu dinilai bukan berdasarkan ego kita


Ya Sohib, kekecewaan itu hanyalah sebuah kamuflase hidup yang memang ada. Tanpa kecewa kita tidak bisa merasakan bahagia yang utuh. Masa lalu itu terlalu manis untuk dihapuskan begitu pula tidak ada seseorang pun yang berhak menghapus masa lalu, tetapi jika kita terlarut dalam masa lalu masa depan kita lebih berharga untuk kita abaikan. Hapuslah rasa kecewa kalian bersama dengan berjalannya waktu dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah meghadirkan sesuatu bukan tanpa alasan, kita hanya perlu paham. Karena waktu kita akan semakin sia-sia dengan mematri rasa kecewa dalam hati. Katakanlah dalam hatimu "Duniamu lebih membutuhkanmu, untuk bekal akhiratmu." Saat ini rasakan saja bahwa rasa kecewamu saat patah hati itu sebagai lapisan luar dark chocolate magnum yang nantinya akan termakan habis, hingga di dalamnya sebuah lapisan vanila lembut yang manis menanti untuk bisa dirasakan. Let's MOVE ON... Apalagi sekarang ramadhan fokus ibadah dulu Yuk... Insyaallah Allah akan mengganti kekecewaan kalian dengan hal yang lebih manis.

 Wassalamu'alaikum Wr. Wb.... semoga bermanfaat ya ukhti.. ya akhi... :)

Cooming soon:
The power of "IKHLAS"  with some of stronger people  :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar