blue waves

blue waves

Sabtu, 05 Juli 2014

Makna Sholeh : Sudah sholeh/ sholihahkah kita?



Sudah Sholeh dan sholihah kah kita?


Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ya Sohibul khoir ….

Beberapa hari yang lalu tiga orang temanku  melahirkan dalam waktu yang bersamaan. Syukur Alhamdulilah rasanya ketika mendengar kabar bahagia ini. Kabar bahagia ini mampir hampir bersamaan di blackberry ku. Berkah yang belimpah, dapat keponakan sekaligus tiga orang. Reflek aku membalas semua bbm yang masuk, seperti biasa aku membalas dengan kata-kata “Semoga jadi anak yang sholeh atau sholihah ya…”.Terlihat banyak status –status teman yang lain juga berganti dengan doa semoga kelak menjadi anak yang sholeh dan sholihah. Tapi sudahkah kah kita tahu apa sih sebenarnya makna sholeh itu? Bagaimana bisa mendoakan seseorang tanpa tahu maknanya. Dalam benakku sendiri makna sholeh itu ya anaknya nantiya pinter ngaji, pinter hal-hal yang berbau agama dan yang agamis pokoknya. Belum puas dengan jawaban di benakku sendiri akhirnya aku mencoba memahami dari berbagai cerita dan sumber dan mencoba mendifinisikan makna sholeh/ sholihah dalam kehidupan. Simak yuk…

Secara etimologi, sholeh/ sholihah itu artinya bagus/baik. Tentu, sesuatu itu dikatakan 'baik/bagus' karena memenuhi kriteria tertentu. Contohnya saja: seseorang yang bisa membaca Al-Quran dengan fasih, tetapi seseorang itu belum faham bagaimana cara mengamalkannya dalam kehidupan. Apakah bisa seseorang itu disebut sholeh/ sholihah?. Contoh lain lagi Seorang pendidik/ guru yang ahli ibadah, setiap pagi hari tak pernah lalai untuk sholat sunnah sampai akhirnya beliau harus telat untuk datang ke sekolah. Apakah bisa beliau disebut sebagai seseorang yang sholeh/sholihah?

Sedianya kita tahu dalam kehidupan yang kita jalani kita harus bisa menempatkan diri kita pada posisi dimana berada. Yang dimaksud disini adalah menempatkan hubungan antara manusia dengan Allah SWT. serta hubungan manusia  dengan manusia lainnya. Ketika kita dengar kata sholeh dan sholihah tentunya yang ada di fikiran kita adalah semua sifat yang baik-baik yang bersifat agamis dan berhubungan denga Allah SWT. seperti: pintar mengaji, patuh pada orang tua. Seperti yang sudah saya contohkan di atas.  Tetapi setelah saya fahami arti sholeh yang seseungguhnya tidak berhenti dari situ. Orang disebut sholihah bila padanya terdapat sifat-sifat sholeh/ sholihah (kebaikan) : jujur, patuh, serasi, rapi dll.  Semua itu diterapkan dalam kapasitas fungsi atau profesi masing masing. Sebagai anak, orang tua, masyarakat, pekerja, pelajar , Kyai, ahli ibadah  dll.

Bagaimana sholehnya seorang pelajar? Bagaimana sholehnya anak? Bagaimana sholehnya Kyai? Bagaimana sholehnya polisi?. Ukuran sholeh disini memiliki porsi tersendiri. Contoh dalam kehidupan bisa kita jumpai.  Suudzon (prasangka buruk) nya seorang Kyai itu sebuah musibah, sedangkan suudzonnya seorang polisi itu termasuk kesholehan. Bagaimana bisa? Patutnya seseorang Kyai yang menerima tamu datang ke rumahnya harus memiliki fikiran yang husnudzon. Mungkin kedatangan tamunya ingin silaturahmi, meminta petunjuk atas maslah dsb. Tetapi untuk seorang aparat Negara baginya sifat suudzon itu merupakan sebuah kesholehan. Bagaimana tidak jika seorang polisi selalu berfikiran baik tanpa mengatahui siapa tamunya, apa maksud dan tujuannya, terosis kah?. Jika seorang polisi selalu berhusnuzon maka kejahatan tidak akan bisa terungkap.  Contoh lainnya jikak kita sebagai pengajar atau pelajar harus telat berangkat ke sekolah dikarenakan sholat duha atau dzikir yang begitu lamanya. Hal tersebut menjadikan kita jauh dari kata sholeh.

Nah dari beberapa ulasan di atas, tentunya sohib jadi paham bahwa seseorang dikatakan sholeh jika seseorang itu faham dan bisa menempatkan sesuatu  pada tempatnya. Tentunya semua makna tersebut bisa di maknai dengan ilmu.

Firman Allah SWT yang artinya “ Aku tidak menginginkan apapun selain kebaikan “ (QS Hud 88). Seperti dinyatakan dalam QS as-SyuÝarÁ 151-152: “ Dan janganlah kamu menuruti perintah orang-orang yang melampaui batas. Yaitu mereka yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan“ Namun seperti kata Rasulullah, SAW.
Jadi, sudah sholehkah kita? Kiranya semua ukuran  sholeh/sholihah tersebut bisa kita nilai mulai dari diri sendiri. Begitu pula saat mendoakan seseorang, kiranya kita sudah tahu makna sholeh/sholihahh sebenarmya.
Semoga bermanfaat, dan mendapat hikmah Ya Sohib… 


Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar