Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ya
Sohibul khoir ….
Beberapa hari
yang lalu tiga orang temanku melahirkan
dalam waktu yang bersamaan. Syukur Alhamdulilah rasanya ketika mendengar kabar
bahagia ini. Kabar bahagia ini mampir hampir bersamaan di blackberry ku. Berkah
yang belimpah, dapat keponakan sekaligus tiga orang. Reflek aku membalas semua
bbm yang masuk, seperti biasa aku membalas dengan kata-kata “Semoga jadi anak yang sholeh atau sholihah
ya…”.Terlihat banyak status –status teman yang lain juga berganti dengan
doa semoga kelak menjadi anak yang sholeh dan sholihah. Tapi sudahkah kah kita
tahu apa sih sebenarnya makna sholeh itu? Bagaimana bisa mendoakan seseorang
tanpa tahu maknanya. Dalam benakku sendiri makna sholeh itu ya anaknya nantiya
pinter ngaji, pinter hal-hal yang berbau agama dan yang agamis pokoknya. Belum
puas dengan jawaban di benakku sendiri akhirnya aku mencoba memahami dari
berbagai cerita dan sumber dan mencoba mendifinisikan makna sholeh/ sholihah
dalam kehidupan. Simak yuk…
Secara etimologi,
sholeh/ sholihah itu artinya bagus/baik. Tentu, sesuatu itu dikatakan
'baik/bagus' karena memenuhi kriteria tertentu. Contohnya saja: seseorang yang
bisa membaca Al-Quran dengan fasih, tetapi seseorang itu belum faham bagaimana
cara mengamalkannya dalam kehidupan. Apakah bisa seseorang itu disebut sholeh/
sholihah?. Contoh lain lagi Seorang pendidik/ guru yang ahli ibadah, setiap
pagi hari tak pernah lalai untuk sholat sunnah sampai akhirnya beliau harus
telat untuk datang ke sekolah. Apakah bisa beliau disebut sebagai seseorang
yang sholeh/sholihah?
Sedianya kita tahu
dalam kehidupan yang kita jalani kita harus bisa menempatkan diri kita pada
posisi dimana berada. Yang dimaksud disini adalah menempatkan hubungan antara manusia
dengan Allah SWT. serta hubungan manusia dengan
manusia lainnya. Ketika kita dengar kata sholeh dan sholihah tentunya yang ada
di fikiran kita adalah semua sifat yang baik-baik yang bersifat agamis dan berhubungan denga Allah SWT. seperti: pintar
mengaji, patuh pada orang tua. Seperti yang sudah saya contohkan di atas. Tetapi setelah saya fahami arti sholeh yang
seseungguhnya tidak berhenti dari situ. Orang disebut sholihah bila padanya
terdapat sifat-sifat sholeh/ sholihah (kebaikan) : jujur, patuh, serasi, rapi
dll. Semua itu diterapkan dalam
kapasitas fungsi atau profesi masing masing. Sebagai anak, orang tua,
masyarakat, pekerja, pelajar , Kyai, ahli ibadah dll.
Bagaimana sholehnya
seorang pelajar? Bagaimana sholehnya anak? Bagaimana sholehnya Kyai? Bagaimana
sholehnya polisi?. Ukuran sholeh disini memiliki porsi tersendiri. Contoh dalam
kehidupan bisa kita jumpai. Suudzon
(prasangka buruk) nya seorang Kyai itu sebuah musibah, sedangkan suudzonnya
seorang polisi itu termasuk kesholehan. Bagaimana bisa? Patutnya seseorang Kyai
yang menerima tamu datang ke rumahnya harus memiliki fikiran yang husnudzon.
Mungkin kedatangan tamunya ingin silaturahmi, meminta petunjuk atas maslah dsb.
Tetapi untuk seorang aparat Negara baginya sifat suudzon itu merupakan sebuah
kesholehan. Bagaimana tidak jika seorang polisi selalu berfikiran baik tanpa
mengatahui siapa tamunya, apa maksud dan tujuannya, terosis kah?. Jika seorang
polisi selalu berhusnuzon maka kejahatan tidak akan bisa terungkap. Contoh lainnya jikak kita sebagai pengajar
atau pelajar harus telat berangkat ke sekolah dikarenakan sholat duha atau
dzikir yang begitu lamanya. Hal tersebut menjadikan kita jauh dari kata sholeh.
Nah dari
beberapa ulasan di atas, tentunya sohib jadi paham bahwa seseorang dikatakan sholeh
jika seseorang itu faham dan bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Tentunya semua makna tersebut bisa di
maknai dengan ilmu.
Firman Allah SWT
yang artinya “ Aku tidak menginginkan apapun selain kebaikan “ (QS Hud 88).
Seperti dinyatakan dalam QS as-SyuÝarÁ 151-152: “ Dan janganlah kamu menuruti
perintah orang-orang yang melampaui batas. Yaitu mereka yang membuat kerusakan
di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan“ Namun seperti kata Rasulullah,
SAW.
Jadi, sudah
sholehkah kita? Kiranya semua ukuran sholeh/sholihah
tersebut bisa kita nilai mulai dari diri sendiri. Begitu pula saat mendoakan
seseorang, kiranya kita sudah tahu makna sholeh/sholihahh sebenarmya.
Semoga
bermanfaat, dan mendapat hikmah Ya Sohib…
Wassalamu’alaikum
Wr, Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar