blue waves

blue waves

Sabtu, 06 September 2014

Jika Muslimah Jatuh Cinta # Part 5



Catatan akhir Pekan


                Jelas dentum sound mengiringi tautan acara demi acara. Siang ini peresmian sebuah Universitas Islam menjadi ajang untuk aku dan teman-teman berkumpul. Tugas sebagai receptionist rupanya hanya sampai sepenggal kisah hingga kita akhirnya berada dalam satu ruangan untuk sekedar berdialog ringan. Bukan acara lagi yang menjadi bahasan utama, tetapi beralih ke bahasan fenomenal yang selalu hits di manapun tempatnya.
                Kali ini seorang teman sejawat dalam satu kantor rupanya terlibat cinta gengsi ehh cinta lokasi. Dalam bahasan kali ini kedua sejoli memiliki latar belakang problem yang “so deep”. Keduanya baru saja putus cinta lebih tragisnya masing-masing pasangan mereka dalam artian mantan memilih orang lain sebagai pasangan hidupnya. Banyak sekali spekulasi di antara keduanya. Dari latar belakang itulah yang membuat mereka akhirnya saling memendam rasa, karena mungkin mereka sekarang sama-sama tak memiliki pasangan.
                Awalnya sesama teman saling menggoda mereka dalam arti kerennya menjadi mak comblang. Akhirnya jadilah keduanya selalu menjadi topik utama bahan pembicaraan, candaan. Eits niat temen-temen baik lo…. Hal ini rupanya mendapat respon positif, hingga akhirnya timbul perasaan yang benar-benar riil. Keduanya saling menggoda, beradu kata, dan perhatian dengan cara mereka masing-masing. Pada hakikatnya perasaan kita itu selalu jujur, hingga apa yang terpancar di mata kita itu tidaklah bisa berbohong. Tapi setiap perjalanan pastilah ada batu kerikil yang menjadi sandungan.
                Latar belakang di atas memang bisa membawa nilai positif tetapi ternyata juga bisa menjadikan alasan untuk membuat alibi penilain and than the problems turn up. Akibat latar belakang jadilah ini sebuah cinta gengsi. Mengakui perasaan memang tak mudah apalagi seseorang perempuan berkata “iya” itu seolah menjadi haram hukumnya. Walhasil satu sama lain saling mencela, satu sama lain dan saling membanggakan diri sendiri. Padahal dalam hati mereka berkata iya “hehehe anak muda”. Yang jadi masalah utama ketika keduanya saling menceritakan mantan masing masing, apalagi saling membanggakan. Ayo lah kawan, sadarlah itu bisa menyakiti pasangan kalian sendiri. Yang satu tak mau mengakui, yang satunya mau mengakui tapi masih membanggakan mantan. Oh No… buang saja lah mantan terindah kalian dan terima seseorang yang mau menerima kalian apa adanya. Meski demikian dalam hal iini si cowok sudah serius ingin melangkah ke jenjang selanjutnya meski kadang di ucapannya masih mengandung sindiran. Semua itu semata-mata hanya ingin membuat sang cewek yakin. Semua kesimpulan di atas kami simpulkan dari sisi pikiran si cowok karena dari penuturannya si cewek masih ragu-ragu dan butuh bukti. Hehehe butuh bukti… Lamar donk…
                Ya begitulah realitanya cewek memang memiliki gengsi yang tinggi. Pajang status di bbm “OTewe ….” Lebih baik dari pada bbm untuk memberi tahu bahwa sebenarnya mereka berada di tempat yang sama. Ketika cewek ngambek cenderung minta perhatian lebih dan berharap cowok tanya “kenapa?”. Hehehe masih banyak lagi lah. Mungkin aku juga demikian. Hehehe. Tapi pada intinya semua itu hanya butuh saling mengerti dan menghargai, jika ada niat baik segera laksanakan saja. Jika memang sudah mantap maka segeralah melangkah hingga terjauh dari maksiat, fitnah dan saling menyakiti.

Ya Sohib, let's share

Menikah atau Mencintai Dalam Diam.

Begini, Islam sudah menetapkan 2 pilihan tadi yaitu Menikah atau Mencintai Dalam Diam. Untuk para muslim dan muslimah yang memang sudah siap menikah, tentu perkara jatuh cinta ini sangat mudah. Mereka bisa menikah ketika hatinya yakin dengan calonnya. Tapi, yaah namanya juga cinta, datangnya tidak bisa ditebak kapan dan kepada siapa ia tertaut, tanpa plih manusia, ia bisa saja datang kepada 2 manusia yang belum siap menikah. Bagaimana dengan mereka yang tiba-tiba jatuh cinta tapi belum siap menikah? Satu-satunya solusinya adalah Mencintai Dalam Diam.

Ketika seorang muslimah jatuh cinta..
Tidak perlulah sengaja memperlihatkan diri didepannya. Berusaha menarik perhatiannya dengan kecantikan kita. Berusaha mendekatinya dan asik bercanda berdua dengannya. Cukup dengan persiapkan dirimu untuk jodoh halalmu kelak. Persiapkan imanmu. Persiapkan sebaik-baiknya dengan ilmu agama dan ilmu dunia ( asal jangan ilmu hitam, ilmu pink ajaah lebih cantik :) ). Tutup auratnya dengan syar''i. Bentengi diri dengan puasa. Bacaan Alqur'an nya dipermantap. Kalau perlu hafalannya ditambah. Batasi diri dari pergaulan dengan lawan jenis, jaga jarak dengan dia. Serahkan semua kepada Allah. Pokoknya kalau lagi jatuh cinta ,kalem aja deh :)

Dalam mencintai dalam diam, hendaknya berusahalah menepis perasaan yang berkibar-kibar dalam hati. Hendaknya berusaha menyederhanakan hatinya. Dan juga akalnya. Berusaha tutup rahasia hatimu rapat-rapat. Cukup lepaskan semua perasaan dalam sebentuk doa. Doakan saja dia. Lepaskan semuanya dalam sujud. Heningkan ia dalam sujud di sepertiga malammu. Ceritakan semua perasaanmu kepada Allah. Berharaplah yang terbaik hanya kepada Allah. Jangan malah kau biarkan perasaanmu berceceran di social media dengan curhat kayak sinetron.

Karena dengan menyibukkan diri dengan ibadah dan kegiatan positif ,setidaknya jika seandainya dirimu ternyata tidak berjodoh dengannya atau ternyata perasaanmu malah berangsur-angsur hilang, kamu tidak akan rugi apa-apa. Tidak akan sia-sia. Tidak ada hati yang harus tersakiti. Juga tidak akan membuatmu malu akan apapun padanya. Terlebih malu pada Allah. Malah akan semakin membentuk dirimu sebaik-baiknya sebelum jodohmu yang sebenarnya datang menjemput. Ingat konsep jodoh dalam surah An-Nur ayat 26, kan? :')
Pahamkan perasaanmu bahwa jika laki-laki itu berakhlak, tentu dia tidak mengajakmu pacaran, tapi mendatangi ayahmu dan melamarmu untuk dinikahi baik-baik. Sesuai ajaran Rasulullah saw. ,kan? Jika kalian berjodoh, maka Allah akan pertemukan juga. Jika tidak berjodoh, maka Allah akan pertemukan dengan yang lebih baik buatmu.

Yaps, semua memang bisa dibicarakan dan jadi obrolan menarik..... Buat ukhti, akhi... jangan ragu lagi ya.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar